Guru Ku

Edukatif, Inovatif dan Kreatif.

Guru SDI Lojong

Edukatif, Inovatif dan Kreatif.

Guru Ku

Pendidikan Adalah Modal Di Hari Tua

Siswa Tekun

Kecerdasan dan usaha adalah kunci kesuksesan

Motivasi Siswa

Rajin Pangkal Pandai

Jumat, 09 Desember 2016

Menikmati Pallu Kacci Makassar


Menu makan siang dari tanah dataran tinggi gowa sulawesi selatan (makassar) kali ini kami makan siang di rumah salah satu warga di pedesaan yaitu desa BontoBuddung.Menikmati salah satu makanan khas yang belum populer di mata masyarakat luas yaitu sering disebut Pallu Kacci.Kuliner kali ini sangat nikmat dimana bahan-bahan makanan khas ini yaitu ikan,lombok biji,kunyit,bawang,dan belimbing. Bahan baku pallu kacci ialah ikan,kita dapat menggunakan berbagai macam/jenis ikan sesuai selera masing-masing (katanya).

Untuk pembuatan kita memotong ikan dan belimbing,kemudian campurkan kedalam satu tempat,tuangkan air secukupnya dan masukkan kunyit dan bahan2 lainnya lalu aduk hingga merata dan yang terakhir masak hingga mendidih atau tunggu sampai ikan betul-betul masak.

Untuk penyajiannya kita campurkan dengan cobe-cobe ala Makassar dan Nasi putih.Kuliner kali ini sangatlah nikmat dan di temani dengan ikan yang masih segar yang rasanya sedap serta di tambahkan dengan cobe-cobe ala makassar.

Kami sangat berterima kasih kepada tuan rumah yang telah menyambut kami dengan senang hati di desa tersebut. Letak kampung yang kami datangi kali ini yaitu Gowa tenggara tepatnya kecamatan Tompobulu Desa BontoBuddung.kampung ini sudah mulai di kenal karena mengikuti lomba desa sehat se kabupaten gowa...jika ingin mencoba silahkan mencicipi sendiri pallu kacci makassar.


sumber: Malakaji.com

Jalan Kaki Membuat Panjang Umur



Ilustrasi Jalan Kaki @ google

Saat ini, berjalan 30 menit dalam seminggu saja sangat sulit untuk dilakukan, orang – orang terlalu sibuk dengan aktivitasnya sebagai pekerja yang sebagian besar menggunakan alat transfortasi untuk menjangkau tempat kerjanya. Padahal, lembaga kesehatan Walking For Health mengungkapkan sebuah fakta, jika orang – orang yang kurang melakukan aktivitas fisik lebih banyak megeluarkan dana untuk biaya penyakitnya

Jadi kurangnya olahraga dapat membuat Anda cepat obesitas atau mudah terkena penyakit. Namun olahraga juga tidak perlu dilakukan dengan cara yang berat, beberapa aktivitas ringan juga bisa Anda lakukan seperti berjalan kaki.

Manfaat berjalan kaki dapat membuat Anda panjang umur dan membuat Anda tampil lebih langsing. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cambridge University menunjukan bahwa, berjalan kaki 20 menit saja dapat memperpanjang usia Anda, penelitian ini diuji kepada 334.00 orang.
Orang-orang yang obesitas pun, dianjurkan untuk berjalan kaki selama 20 menit, berjalan kaki dapat mengurangi risiko kematian sebesar 16 persen. Para ahli juga menyarankan untuk berjalan kaki lebih dari 20 menit, karena aktivitas yang ringan ini sangat baik sekali bagi kesehatan.

Penyebab Munculnya Jerawat Pada wanita

Ilustrasi Wajah Berjerawat @shutterstock

Pasti anda sudah sering bertanya-tanya jerawat itu apa sih ? kaum hawa tidak ingin kulit halusnya di penuhi bercak-bercak merah,siapa pun itu pasti ingin tampil cantik di public.jerawat merupakan masalah kulit yang sering timbul pada bagian tubuh tanpa terkecuali pada kulit muka/wajah.Ini disebabkan karena pori-pori kulit wajah tesumbat sehingga membentuk benjolan  kecil.jerawat tidak termasuk kategory penyakit kulit yang besar atau masalah kulit yang besar akan tetapi jerawat sangat mengganggu penampilan. walaupun bukan masalah besar tetapi jerawat/benjolan kecil pada kulit tidak boleh kita mengabaikannya karena benjola kecil jika di abaikan akan berakibat kanker kulit.

berikut beberapa penyabab timbulnya jerawat
  • Faktor Stress
          Stress dapat memicu penyebab utama timbulnya jerawat di wajah seseorang. hal ini disebabkan karena adanya penigkatan kadar androgen (hormon yang dapat memicu timbulnya komedo). Komedo pun lama-kelamaan juga dapat berubah menjadi jerawat
  • Faktor Datang Bulan
         Penyebab munculnya jerawat adalah hormonal lain yang mengalami perubahan yang juga bsia menjadi salah sati faktor terjadinya jerawat. Hal ini biasanya terjadi pada saat menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB.
  • Faktor Makanan
         Ada banyak sekali makanan yang dapat menyebabkan jerawat, memang ini tidak bisa dihindari. Makanan yang paling dominan yang dapat menyebabkan jerawat timbul adalah makanan yang banyak mengandung minyak, seperti gorengan, kacang-kacangan, dan masih banyak lagi. sebaiknya anda mulai mengubah pola makan anda seperti makan makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan dan sayuran.
  • Faktor Gaya Hidup
            Gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menjadi jerawat muncul pada wajah seseorang, terutama bagi orang yang kurang tidur dan terlalu banyak merokok juga bisa menyebabkan terjadinya jerawat, ini sebaiknya harus dihindari terutama pada yang merokok, sebaiknya dikurangi.
  • Faktor Keturunan
          faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat pada wajah seseorang. Jika anda mempunyai orang tua yang masa remaja nya memiliki wajah yang berjerawatan, maka kemungkinan besar itu akan menular kepada sang anak.
  • Faktor Kosmetik 
         Saat anda memilih kosmetik, apakah anda sudah tau kosmetik itu cocok dengan kulit anda atau tidak. Jika cocok ya boleh-boleh saja, tapi kalau tidak cocok, ini bisa menyebabkan jerawat muncul di wajah anda.
Salah satu cara untuk merawat wajah berjerawat adalah menghindari kegiatan memegang, mengusap atau bahkan memencet jerawat. Kenapa demikian? Pasti anda sudah tahu bahwa tangan adalah media penyebar kotoran, kuman maupun bakteri yang merugikan. Pantangan ini bertujuan agar jerawat di wajah cantik anda tidak semakin bertambah parah dan bertambah banyak.
Rajin mencuci tangan memakai sabun adalah langkah yang tepat untuk menjaga kebersihan tubuh termasuk area muka atau wajah.


         


Sumber: google.com

Kamis, 08 Desember 2016

Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar




Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru,  sehingga dalam  implementasinya belum sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif  tentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan  kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini  difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas sekolah dasar.
Pembelajaran tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan perencanaan, penerapan, dan evaluasi/refleksi. tahap-tahap ini secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1.   Perencanaan
Mengingat perencanaan sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu: 1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran, 2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi  untuk setiap kelas dan semester, 3) Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4) Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam bentuk matriks atau jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik
2.  Penerapan pembelajaran tematik
Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium yang memadai  tentunya berisi berbagai sumber belajar yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang  terpisah dari ruang kelasnya.
3.  Evaluasi Pembelajaran Tematik
 Evaluasi pembelajaran tematik difokuskan pada evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih diarahkan pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap substansi materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari. Disamping itu evaluasi juga dapat berupa kumpulan karya siswa selama kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan dalam suatu paparan/pameran karya siswa.
 Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau dialog secara informal.
Disamping itu instrumen yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik dapat berupa: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau kelompok, dan lembar observasi.

Kesimpulan 

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik   dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran tematik ini  memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan   pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa,   pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan  dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dan evaluasi.


Oleh: Sungkono

Cara Guru Melakukan Penilaian terhadap Siswa



Lihat Video cara guru melakukan penilaian terhadap siswa sekolah dasar



Sumber : Youtube.com

Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik


Tema dalam pembelajaran tematik memiliki peran antara lain:
1.   Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2.   Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3.   Pemahaman terhadap  materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4.   Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.
5.   Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
6.   Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
7.  Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.
Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya.  Tema juga dapat dipilih berdasarkan pertimbangan konsensus antar siswa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:
1.  Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2.  Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik  perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.
3.  Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.
4.  Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.

Keunggulan dan kekurangan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan dan juga kelemahan yang diperolehnya. Keuntungan yang dimaksud yaitu:
1.    Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
2.    Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
3.    Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4.    Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:
1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi 

2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

Ciri-ciri Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut:
1) berpusat pada siswa, 
2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 
3) Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas, 
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 
5) Bersifat fleksibel, 
6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa. 
2.    Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.
3.    Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat  tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling keterkaitan maka  batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
4.   Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
5.   Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak  terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.
6.   Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.


Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula dalam www p3gmatyo.go.id/download/SD karakteristik pembelajaran terpadu/tematik sebagai berikut: 
1) pembelajaran berpusat pada anak, 
2) menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan,
3) belajar melalui pengalaman langsung,
4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 
5) sarat dengan muatan keterkaitan.



Oleh: Sungkono

PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR



Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar  yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut,  berikut ini.
  • Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan. Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang  dibahas.
  • Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
  • Efisiensi.Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

Oleh: Sungkono